Menentukan
tempat kedudukan kapal, dapat dilakukan dengan berbagai cara , antara lain:
1. Penentuan posisi duga
2. Baringan silang terhadap 2
     benda dan 3 benda.
3. Baringan sudut
4. Baringan dan jarak dengan 2
     obyek berbeda dan 1 obyek sama.
5. Baringan geseran.
6. Dua atau lebih suar penuntun.
7. Baringan dengan alat
     elektronik.
Syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh baringan dapat diformulasikan sebagai berikut :
- Titik yang dibaring harus
     merupakan titik yang dikenal.
- Alat yang dipergunakan harus
     terpasang baik.
- Baringan harus dilakukan dengan
     secermat dan seteliti mungkin; adalah kebiasaan yang baik untuk membaring
     beberapa kali dan diambil pembacaan rata-rata.
- Koreksi-koreksi yang harus
     diterapkan (koreksi total, sembir) harus terpercaya.
- Titik dikenal yang lebih dekat
     letaknya merupakan pilihan yang baik dari pada yang lebih jauh dari kapal.
- Catatlah
     haluan yang dikemudikan, sebab deviasi tergantung padanya.
- Carilah
     nilai  variasi  di  peta  laut,  ingatlah
      pada  tahunnya  dan perubahan tahunannya.
- Jabarkanlah
     baringan pedoman (Bp) menjadi baringan sejati (Bs).
- Pilihlah benda-benda baringan sebaik-baiknya :
- benda-benda yang terdekat
- urutan membaring, benda I sebanyak mungkin di arah muka atau belakang, jadi yang terdekat dengan garis haluan dan benda II sebanyak mungkin yang melintang kapal
- Pada tiap baringan, catatlah penunjukkan topdal dan juga waktunya :
- dari pembacaan topdal, kita dapati jauh antara dua baringan ataupun jauh antara dua baringan silang.
- Dari penunjukkan waktu kita dapat mengetahui pengaruh arus di tempat itu.
Periksalah
sedapat mungkin nilai deviasi-deviasi di dalam Daftar kemudi.
Berikut
akan diterangkan salah satu cara/praktek membaring yaitu baringan silang
terhadap dua benda.
Prosedur
membaring :
- Pasanglah pelorus pada kompas
     di kapal (di ruang kemudi atau di upper- deck).
- Pilihlah
     benda-benda yang akan dibaring (usahakan lebih dari satu) dan periksalah
     apakah benda-benda baringan tadi tertera di atas peta laut atau tidak.
- Bidiklah
     terlebih  dahulu  benda  baringan   yang
      berada  di  arah depan/belakang dari kapal (misalnya
     tanjung A = Tj. A) dengan cara menempatkan mata kita di belakang dari alat
     pelorus kemudian arahkan ke benda baringan. Garis khayal yang
     menghubungkan mata kita dengan benda baringan akan “memotong” angka pada
     kompas (angka yang terletak antara titik tengah kompas dengan benda
     baringan, misalnya 350). Angka tersebut adalah baringan pedoman (Bp) benda
     tadi terhadap kapal dan tulislah di buku tersendiri berikut waktunya
     (pukul berapa dilaksanakan membaring). Contoh penulisan di buku : Bp Tg. A
=
350 tanggal 20 Januari 2003 pukul 09.30
- Kerjakanlah
     hal yang sama (butir 3 di atas) untuk benda baringan yang kedua, misalnya
     teluk B dengan Bp Teluk B = 1200 (Teluk B berada di bagian arah melintang
     kapal).
- Perpotongan dua atau lebih
     garis baringan adalah posisi/kedudukan kapal.
Pekerjaan
membaring harus dilaksanakan dengan cepat dan tepat.Waktu yang diperlukan untuk
membidik benda baringan yang satu ke benda baringan berikutnya harus cepat
(dalam bilangan beberapa detik saja).Hal ini dimaksudkan agar tetap diperoleh
sudut-sudut baringan yang faktual saat baringan dilakukan (karena kapal terus
berjalan).
Apabila
ditemui dua atau lebih benda yang akan dibaring, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu :
- Baringlah
     terlebih dahulu benda yang berada di depan/belakang kapal, baru kemudian
     benda baringan yang berada di belakang dari arah melintang kapal.
Alasan
:    ketika sedang berlayar, maka sudut benda-benda baringan
yang berada di depan dari arah melintang kapal akan lebih cepat berubah
kedudukannya terhadap kapal daripada benda- benda yang berada di depan/belakang
kapal.
- Baringlah terlebih dahulu benda
     baringan yang terdekat baru kemudian yang lebih jauh kedudukannya dari
     kapal.
Alasan
: sudut benda baringan yang terdekat dengan kapal akan lebih cepat berubah bila
dibandingkan dengan sudut benda baringan yang letaknya lebih jauh dari kapal
(diasumsikan kapal sedang berjalan).
- Usahakan
     untuk tidak memilih benda-benda baringan yang sudutnya satu dengan lainnya
     membentuk sudut lebih kecil dari 100 atau hampir mendekati 1800 atau
     pilihlah agar garis-garis baringan membentuk sudut + 900.
Alasan
: bila dua garis yang berpotongan membentuk sudut hampir membentuk satu garis,
maka titik potongnya sulit untuk ditentukan, bandingkanlah jika kedua garis
yang berpotongan itu membentuk sudut siku-siku.
baca juga :
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar