Minggu, 22 September 2019

Syarat-syarat dalam membaring


Menentukan tempat kedudukan kapal, dapat dilakukan dengan berbagai cara , antara lain:

1. Penentuan posisi duga
2. Baringan silang terhadap 2 benda dan 3 benda.
3. Baringan sudut
4. Baringan dan jarak dengan 2 obyek berbeda dan 1 obyek sama.
5. Baringan geseran.
6. Dua atau lebih suar penuntun.
7. Baringan dengan alat elektronik.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh baringan dapat diformulasikan sebagai berikut :
  1. Titik yang dibaring harus merupakan titik yang dikenal.
  1. Alat yang dipergunakan harus terpasang baik.
  1. Baringan harus dilakukan dengan secermat dan seteliti mungkin; adalah kebiasaan yang baik untuk membaring beberapa kali dan diambil pembacaan rata-rata.
  1. Koreksi-koreksi yang harus diterapkan (koreksi total, sembir) harus terpercaya.
  1. Titik dikenal yang lebih dekat letaknya merupakan pilihan yang baik dari pada yang lebih jauh dari kapal.
  1. Catatlah haluan yang dikemudikan, sebab deviasi tergantung padanya.
  1. Carilah nilai  variasi  di  peta  laut,  ingatlah  pada  tahunnya  dan perubahan tahunannya.
  1. Jabarkanlah baringan pedoman (Bp) menjadi baringan sejati (Bs).
  1. Pilihlah benda-benda baringan sebaik-baiknya :
  • benda-benda yang terdekat
  • urutan membaring, benda I sebanyak mungkin di arah muka atau belakang, jadi yang terdekat dengan garis haluan dan benda II sebanyak mungkin yang melintang kapal
  1. Pada tiap baringan, catatlah penunjukkan topdal dan juga waktunya :
  • dari pembacaan topdal, kita dapati jauh antara dua baringan ataupun jauh antara dua baringan silang.
  • Dari penunjukkan waktu kita dapat mengetahui pengaruh arus di tempat itu.
Periksalah sedapat mungkin nilai deviasi-deviasi di dalam Daftar kemudi.
Berikut akan diterangkan salah satu cara/praktek membaring yaitu baringan silang terhadap dua benda.

Prosedur membaring :
  1. Pasanglah pelorus pada kompas di kapal (di ruang kemudi atau di upper- deck).
  1. Pilihlah benda-benda yang akan dibaring (usahakan lebih dari satu) dan periksalah apakah benda-benda baringan tadi tertera di atas peta laut atau tidak.
  1. Bidiklah terlebih  dahulu  benda  baringan   yang  berada  di  arah depan/belakang dari kapal (misalnya tanjung A = Tj. A) dengan cara menempatkan mata kita di belakang dari alat pelorus kemudian arahkan ke benda baringan. Garis khayal yang menghubungkan mata kita dengan benda baringan akan “memotong” angka pada kompas (angka yang terletak antara titik tengah kompas dengan benda baringan, misalnya 350). Angka tersebut adalah baringan pedoman (Bp) benda tadi terhadap kapal dan tulislah di buku tersendiri berikut waktunya (pukul berapa dilaksanakan membaring). Contoh penulisan di buku : Bp Tg. A
= 350 tanggal 20 Januari 2003 pukul 09.30
  1. Kerjakanlah hal yang sama (butir 3 di atas) untuk benda baringan yang kedua, misalnya teluk B dengan Bp Teluk B = 1200 (Teluk B berada di bagian arah melintang kapal).
  1. Perpotongan dua atau lebih garis baringan adalah posisi/kedudukan kapal.
Pekerjaan membaring harus dilaksanakan dengan cepat dan tepat.Waktu yang diperlukan untuk membidik benda baringan yang satu ke benda baringan berikutnya harus cepat (dalam bilangan beberapa detik saja).Hal ini dimaksudkan agar tetap diperoleh sudut-sudut baringan yang faktual saat baringan dilakukan (karena kapal terus berjalan).
Apabila ditemui dua atau lebih benda yang akan dibaring, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
  1. Baringlah terlebih dahulu benda yang berada di depan/belakang kapal, baru kemudian benda baringan yang berada di belakang dari arah melintang kapal.
Alasan :    ketika sedang berlayar, maka sudut benda-benda baringan yang berada di depan dari arah melintang kapal akan lebih cepat berubah kedudukannya terhadap kapal daripada benda- benda yang berada di depan/belakang kapal.
  1. Baringlah terlebih dahulu benda baringan yang terdekat baru kemudian yang lebih jauh kedudukannya dari kapal.
Alasan : sudut benda baringan yang terdekat dengan kapal akan lebih cepat berubah bila dibandingkan dengan sudut benda baringan yang letaknya lebih jauh dari kapal (diasumsikan kapal sedang berjalan).
  1. Usahakan untuk tidak memilih benda-benda baringan yang sudutnya satu dengan lainnya membentuk sudut lebih kecil dari 100 atau hampir mendekati 1800 atau pilihlah agar garis-garis baringan membentuk sudut + 900.
Alasan : bila dua garis yang berpotongan membentuk sudut hampir membentuk satu garis, maka titik potongnya sulit untuk ditentukan, bandingkanlah jika kedua garis yang berpotongan itu membentuk sudut siku-siku.









baca juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar